HUMANISME TEOSENTRIS SEBAGAI
PARADIGMA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Oleh:
Ilhamdi
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia yang diciptakan oleh allah
sebagai makhluk sosial merupakan suatu kefitrahan untuk selalu disukuri dan
memaknai anugrah itu dengan berkehidupan dengan bermasyarakat yang tidak lepas
dari unsur-unsur Ketuhanan.
Dengan melatar belakangi manusia
diciptakan dengan penuh potensi yang ada dalam diri manusia maka pada abad 20
konsep Humanisme lahir sebagai wadah untuk memenuhi atau memperjuangkan
atau menjunjung tinggi harkat martabat manusia dan hak asasi manusia.Bagi
manusia sekuler atau dunia barat humanisme menafikan keterkaitan Tuhan dalam
mengatur kehidupan dengan alasan manusia mampu mengatur kehidupan sendiri tanpa
campur tangan Tuhan.
Begitu juga dengan Islam telah
mempunyai konsep Humanisme yang berbeda dengan Humanisme Barat yaitu
pandangan manusia akan kemanusiaan tetap dalam konsep Ketauhidan yang artinya
pandangan dan perilaku kemanusian seorang muslim pada dasarnya merupakan
ekspresi atau aktualisasi dari ajaran Tauhid.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Makna Humanisme Teosentris
Humanisme secara umum berarti paham
yang berusaha menghidupkan rasa perikemanusiaan agar tercipta hubungan dan
pergaulan hidup yang lebih baik.menurut tokoh budayawan Kuntowijoyo Humanisme
adalah suatu system atau nilai Tauhid yang mempunyai arus balik kepada
manusia,maksudnya,walaupun kehidupan berpusat pada Allah tetapi sesungguhnya
tujuannya untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri.Hal ini bisa dilihat
dalam banyaknya ayat-ayat al Quran yang menyebutkan bahwa iman tak terpisahkan
dengan amal salih atau aktivitas manusia. Iman Tauhid harus senantiasa
diaktualkan dengan tindakan atau amal dan sebaliknya amal bisa bermakna jika
dilandasi dengan keimanan dan di orientasikan kepada Allah.
Sedangkan Teosentris adalah suatu
karakteristik yang memusatkan kepada Tuhan. paradigma yang berkembang
menjadikan Teosentris sebagai momok yang menakutkan yang menutup kran-kran
pengkajian keilmuan yang mengandalkan rasionalitas.
B.Humisme Teosentris sebagai Paradigma Pendidikan Agama Islam
Melihat arti dari Humanisme
Teosentris dapat diartikan bahwa dalam kehidupan ini harus seimbang antara
beribadah kepada Allah tetapi juga harus memperhatikan kehidupan didunia
ini.begitu juga dengan Pendidikan Islam tidak memisahkan antara Pendidikan
Agama dan Pendidikan Sain, tetapi dalam
pelaksanaan proses pendidikan dapat dibedakan baik dalam peyusunan kurikulum
maupun strategi pembelajaran.ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
proses Humanisme Teosentris Pendidikan Islam antara lain :
1.Tajdid Pendidikan Agama
Humanisme Teosentris merupakan dua
konsep yang saling terkait menjadi satu kesatuan tak terpisahkan atas dasar
pemahaman bahwa Islam adalah agama yang sangat Humanis berdasarkan ke
Tauhidan.maka harus ada kurikulum yang menjembatangi antara Ketauhidan dan juga
keilmuan yang non agama.maka perlu adanya pembaharuan dalam kurikulum sesuai
dengan perkembangan.begitu juga memperbaharui paradigma yang melandasi
pelaksanaan pendidikan baik disekolah maupun diluar sekolah lebih penting,hal
ini karna PAI disekolah dianggap terlalu menekankan kognitif, tidak mampu mengembangkan afektif. Melihat paradigma yang ada maka perlu
adanya suatu tatanan penghubung antar keduanya yaitu Humanisme
teosentris.dengan adanya paradigma humanisme teosentris akan membawa
ajaran-ajaran agama yang transenden membumi,menyentuh dunia empiris dalam
kehidupan manusia.adapun implikasi dari paradigma ini adalah:
1. Obyektivikasi pendidikan agama islam artinya dalam PAI
tidak lagi sekedar mengembangkan kesadaran subyektif normatif dalam beragama,tetapi
lebih menekankan kesadaran obyektif empiris.Implementasi dalam PAI yaitu
mengajarkan norma-norma islam yang kebenarannya masih dalam tataran subyektif
normatif (bagi pemeluknya) diaktualisasikan dalam kehidupan yang dapat diterima
dan dirasakan oleh orang lain sebagai kebenaran dan kebaikan obyektif
(rahmatanlil’alamin),yang subtansinya adalah mengedepankan nilai-nilai
kemanusiaan.
2. Purifikasi PAI maksudnya adalah pendidikan dimurnikan
dari berbagai kepentingan, selain untuk memenuhi kebutuhan peserta didik
terhadap agama Islam (Islam agama fitrah, ar Rum:30). Pengertian fitrah dalam
ayat tersebut adalah kesiapan alamiah dan tabiiyah manusia untuk menerima
agama.kebutuhan manusia beragama adalah untuk mendapatkan arti kehidupan yang
sebenarnya.
Selain materi pendidikan agama, pendekatan dalam pendidikan agama yang mencerdaskan sangat penting yaitu
pendekatan humanis, rasional, fungsional yang dilaksankan secara sinergis. Pendekatan humanis adalah memperlakukan peserta didik sebagai subyek
pendidikan dengan segala potensinya, termasuk
potensi keberagamaanya yang secara alamiah akan tumbuh berkembang. Pendekatan rasional adalah mengajarkan agama dengan mendayagunakan akal
sehat. Pendekatan fungsional yaitu melatih peserta didik untuk mencari hikmah dari
setiap ajaran
2.Tajdid Pendidikan Sains
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sejak abad 20 didominasi oleh alam pikiran barat yang
sekuler.pengembangan sains didasarkan atas paradigma epistemologi
antroposentrisme artinya segala sesuatu berpusat pada manusia. Kebenaran ilmiah dan nilai moral hanya berdasarkan pertimbangan indrawi dan
rasio manusia tidak
memerlukan intervensi Tuhan karena memang tidak mengakui adanya kebenaran
ilahiyah (wahyu). Dengan mengaca pada hal tersebut perlu adanya pembaharuan kembali dalam
tatanan ilmu pengetahuan supaya manusia tidak terjebak dalam faham sekuler
barat yang melupakan atau mengabaikan Tuhan dalam kehidupan manusia.
B.Pendidikan Islam
a.Pengertian Pendidikan Islam
Secara terminologi, pendidikan dapat ditemukan beberapa istilah yaitu rabba yang
artinya mengasuh,mendidikan dan memelihara dan juga ‘allama yang artinya
penyampaian pengertian, pengetahuan.
Berkenaan dengan pendidikan, Abdur Rahman an Nahlawi menjabarkan konsep at tarbiyah dalam empat
unsur :
1. Memelihara pertumbuhan fitrah manusia.
2.
Mengarahkan
perkembangan fitrah manusia menuju kesempurnaanya.
3.
Mengembangkan
potensi insani (SDM) untuk mencapai kualitas tertentu.
4. Melaksanakan usaha-usaha tersebut secara bertahap
sesuai dengan irama perkembangan anak.
b.Fungsi Pendidikan Islam
Dari pengertian pendidikan
Islam diatas fungsi pendidikan dapat berarti memelihara dan mengembangkan
fitrah dan sumber daya manusia menuju terbentuknya manusia seutuhnya yakni
manusia berkualitas sesuai pandangan Islam.ditinjau dari segi sosial dan budaya
,fungsi pendidikan ialah menumbuhkan wawasan yang tepat mengenai manusia dan
alam sekitarnya,sehingga dengan demikian dimungkinkan tumbuhnya kemampuan
membaca,kreativitasnya dalam memajukan hidup dan kehidupannya dan membangun
lingkungannya.sedangkan tujuan pendidikan dilihat dari perspektif Islam adalah
:
1. Mengembangkan wawasan yang tepat dan benar menganai
jati diri manusia,alam sekitarnya dan mengenai kebesaran Ilahi.sehingga tumbuh
kemampuan membaca fenomena alam dan kehidupan serta memahami hukum-hukum yang
terkandung di dalamnya.
2.
Membebaskan
manusia dari segala hal yang dapat merendahkan martabat manusia,baik yang
datang dari dalam dirinya maupun dari luar
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menopang dan
memajukan kehidupan baik individu maupun sosial
BAB III
PENUTUP
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa Humanisme Teosentris hadir sebagai pemikiran alternatif-paradigmatik dalam pergumulan idiologi-ideologi pendidikan kontem- porer, dengan menghadirkan konsep Teosentrisme (Tauhidi) sebagai core
volue,sekaligus ghayatul hayat (tujuan hidup).begitu juga halnya dengan
Humanisme islam yang berpijak pada fitrah manusia sebagaimana yang tertuang
dalam alqur’an.
Dengan demikian,maka penting menggunakan
Humanisme Teosentris menjadi konsep paradigma ideologi alternative dalam
pendidikan agama Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi.2005.Ideologi Pendidikan Islam.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Sanaky,Hujair AH.2003.Paradigma Pendidikan Islam : membangun masyarakat
madani Indonesia.Yogyakarta:Safiria Insania Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar