Sabtu, 26 September 2015

MAKALAH EVALUASI DIRI GUPRES 2015



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Rasional
Membincangkan masalah pendidikan di Indonesia merupakan tanggungjawab pemerintah dan sekelompok praktisi pendidikan melalui forum-forum diskusi, seminar, workshop ataupun dengan nama lain dari kegiatan tersebut, baik berskala lokal, nasional maupun internasional. Hotel, kampus, aula dan gedung serbaguna sering dijadikan tempat pelaksanaan. Pembicara dan peserta adalah mereka yang berprofesi sebagai pendidik baik itu dosen, Guru, mahasiswa, peserta didik, pelajar dan pemangku kebijakan bidang pendidikan. Paradigma semacam itu menurut penulis kurang tepat, karena jika pendidikan hanya dipikirkan dan diurus oleh pemerintah dan sekelompok praktisi pendidikan semata, maka tentulah proses perkembangan dan kemajuan pendidikan di negeri ini akan mengalami stagnan, kendala atau hambatan.  
Diantara komponen yang menjadi masalah klasik dan besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan, kurikulum nasional yang bongkar pasang, tidak meratanya pembangunan sekolah, keterbatasan anggaran, keterbatasan buku, jumlah pendidik sedikit, rendahnya minat belajar masyarakat dan rendahnya rata-rata prestasi belajar, khususnya peserta didik, manajemen yang tidak baik. Hal ini telah ditemukan oleh berbagai studi sebagai faktor yang paling konsisten sangat kuat dalam menentukan mutu pendidikan. Sudah merupakan sebuah keniscayaan setiap warga atau elemen masyarakat ikut andil dalam membincangkan pendidikan itu. Sebagai upaya mencari solusi dari permasalahan yang dikemukakan di atas. Jika pendidikan bisa dipikirkan dan diselenggarakan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, maka akan bisa mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas dan berkarakter. Saat ini pemerintah memiliki perhatian terhadap kemajuan pendidikan, dengan mengalokasikan dana sebesar 21% dari APBN.
Guru yang merupakan salah satu komponen pendidikan memiliki peran sangat sentral dan strategis dalam menunjang kemajuan pendidikan di negeri ini, tanggungjawabnya tidaklah ringan. Oleh karena itu kualitas dan komitmen seorang Guru dalam melaksanakan profesinya haruslah di atas rata-rata. Ketika Guru mencintai profesinya, maka pengabdian seluruhnya dipersembahkan untuk kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan, akan dilakukan oleh Guru tersebut. Tak mengenal lelah dan tempat Guru mengabdi dengan tulus mencerdaskan anak bangsa.
Pemerintah saat ini telah mencanangkan revolusi mental bagi peserta didik menuju generasi emas tahun 2045. Semakin bertambah berat tugas dan tanggungjawab yang diemban oleh Guru. Melakukan revolusi mental bagi peserta didik bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah sebagaimana adagium mengatakan “tidaklah semudah membalikkan telapak tangan”. Namun bukan Guru namanya jika ia kemudian mengeluh lalu berhenti meninggalkan profesinya hanya dikarenakan alasan tidak sanggup melaksanakan revolusi mental dan tidak sanggup mempersiapkan peserta didik untuk menjadi generasi emas tahun 2045. 
Semangat juang yang tinggi, ikhlas dalam mengabdi mencerdaskan anak bangsa, menanamkan nilai-nilai karakter, mengembangkan watak dan kepribadian peserta didik sehingga mereka memiliki budaya hidup yang sehat, berpikir kritis, mandiri, memiliki integritas, ramah, humanis, memiliki kepedulian sosial yang tinggi, bangga dan cinta tanah air, berani dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral pancasila  serta nilai-nilai relegius. Semuanya itu ia lakukan dengan tiada mengenal lelah, itulah sosok seorang Guru hingga wajarlah ia diberikan label “Pahlawan tanpa tanda jasa”, karena ia benar-benar berjuang untuk negeri tanpa melihat tempat dan tanpa menghitung jasa.
Dunia pendidikan saat ini sudah jauh berbeda dengan zaman dahulu, dahulu menjadi seorang Guru merupakan prestige bagi pandangan masyarakat tetapi berbeda dengan hari ini profesi Guru bagaikan emas sehingga banyak orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang Guru. Mengapa demikian? 
Pilihan menjadi seorang Guru merupakan suatu pilihan yang tepat, hal ini dilihat dari waktu kerja Guru yang lebih pendek dibanding dengan pekerjaan lain. Bidang tugasnya bisa dikatakan mudah dan menyenangkan. Selain itu kedudukan Guru dimasyarakat dipandang terhormat karena ilmu yang diajarkan sangatlah berharga. Dengan fenomena seperti itulah maka profesi Guru sekarang menjadi incaran sebagian orang.
Tidak ada tendensi apa-apa terhadap profesi lainnya, profesi Guru merupakan profesi yang sangat terhormat dan mulia. Di Negara-Negara maju sebutlah Jepang, Australia, Finlandia, Malaysia, Singapura, Tiongkok, Amerika, Rusia, profesi Guru dan Menteri Pendidikan merupakan posisi yang sangat prestisius.  Sebagaimana kita ketahui Gurulah yang akan mengubah paradigma peserta didik yang tidak paham menjadi paham, yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak mengerti menjadi mengerti. Dengan kata lain tanpa kehadiran Guru, profesi-profesi lain tidak akan ada dan tidak akan berkembang.
B.     Motivasi
Berangkat dari kondisi objektif dari profesi Guru tersebut menjadi sebuah inspirasi dan motivasi penulis untuk memberanikan diri memberikan konstribusi pembangunan kepada negeri tercinta ini melalui dunia pendidikan dengan mewakafkan diri menjadi seorang pendidik yaitu Guru pendidikan agama Islam (PAI). Setidaknya ada dua argumentasi yang mendasari penulis. Pertama, aspek normatif yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, bahwa ada tiga amal manusia yang pahalanya tidak akan diputuskan Allah walaupun ia sudah wafat yaitu 1) sedekah jariah, 2) ilmu yang bermanfaat, 3) doa anak yang salih. Dari hadis tersebut penulis memahami bahwa jika ingin mendapatkan bonus pahala secara terus-menerus maka dengan cara mengajar dan mendidik anak manusia atau dengan kata lain menjadi seorang Guru.
Kedua, aspek historis kehidupan Rasulullah. Guru merupakan salah satu profesi yang ditekuni oleh Nabi Muhammmad saw, dimana beliau bukan hanya menjadi Nabi dan Rasul, tidak hanya menjadi Pemimpin (imam) dan tidak cukup sebagai pedagang, tapi beliau juga menjadi seorang Guru yang mengajar dan mendidik keluarga, sahabat, masyarakat dan umat pada zamannya.
C.  Visi-Misi Hidup dan Kehidupan Saya Sebagai Guru
Terlahir dari kalangan keluarga yang bukan berprofesi pendidik formal, karena kedua orang tua berprofesi sebagai petani, tentunya berefek kepada profesi dan pekerjaan yang akan penulis geluti kala itu. Sebuah perjalanan dan perjuangan panjang yang penulis tempuh sehingga bisa berkiprah di dunia pendidikan dengan menjadi seorang Guru PAI. Menamatkan Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang tahun 1998, proses akademik penulis terhenti sesaat karena belajar untuk memahami kondisi keluarga, sehingga penulis tidak bisa melanjutkan ke jenjang S1 apalagi ke jenjang S2, “sebuah mimpi tanpa tidur bagi penulis”.
Pada tahun 2000 hanya berbekal ijazah SLTA penulis melamarkan diri untuk menjadi Guru di salah satu MTs yang letaknya tidak jauh dari perusahaan Duta Rendra Mulya Sukalanting tempat penulis bekerja sebagai buruh pabrik yang saat ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Kubu Raya. Jarak tempuh dari Pontianak dengan menggunakan motor air selama 5-6 jam perjalanan. Pada MTs tersebut penulis diberikan kepercayaan untuk mengajar bidang studi Bahasa Arab, al-Quran hadis dan Sejarah Kebudayaan Islam dengan waktu mengajar 4 hari dalam seminggu.  
Walaupun hanya menjadi Guru honorer dan berijazah SLTA, namun profesi sebagai pendidik merupakan kebanggaan tersendiri bagi penulis yang sehari-harinya sebagai buruh pabrik. Disaat jam istirahat, waktu benar-benar penulis manfaatkan untuk berdiskusi dengan Guru-Guru senior, Guru-Guru yang berijazah pendidik (D-II, D-III dan Sarjana Pendidikan) baik Guru PNS maupun sesama Guru honorer. Melalui diskusi singkat tersebut penulis banyak sekali mendapatkan ilmu pengetahun tentang bagaimana menjadi Guru yang baik dan professional.
Mengajar di sekolah swasta tentunya penuh dengan kisah suka-duka, sedih-bahagia bahkan kata teman-teman pendidik lebih banyak duka dan sedihnya, namun itu semua tidaklah mengurangi semangat kami untuk mengantarkan peserta didik untuk meraih prestasi belajar mereka. Penulis berkomitmen tidak akan menerima honor dari sekolah tersebut karena sudah mendapatkan gaji dari perusahaan lebih dari cukup untuk penulis dan keluarga saat itu. Sehingga honor dari MTs tidak penulis ambil atau dengan kata lain diinfaqkan kembali kepada pihak sekolah.
Selalu berpikir saya bisa dan saya berani untuk melakukan pencerahan dan perubahan bagi kehidupan yang menjadi visi dan misi hidup maka setelah menikah dengan Sarimah,S.Pd.I dan lahirnya putri pertama yang diberi nama Annisa Yasfi Az-Zahrah, maka penulis memutuskan untuk berhijrah ke Kabupaten Sintang sebagai Da’i Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Disela-sela bertugas sebagai Da’i yang melakukan pembinaan pada masyarakat muallaf dibeberapa desa wilayah Kabupaten Sintang dan melakukan pembinaan nara pidana (NAPI) di LP Sintang secara berkala. Sebelum menjadi Guru PAI di SMP Negeri 2 Sintang, penulis menggeluti usaha jualan kue apam pulau pinang (terang bulan).
Awal semester genap tahun pelajaran 2004/2005 tepatnya tanggal 1 Januari 2014, penulis secara resmi diterima sebagai Guru PAI honorer di SMPN 2 Sintang dengan kualifikasi pendidikan Madrasah Aliyah. Penulis sempat minder dan tidak percaya diri, hingga mengajukan pertanyaan pada diri sendiri, seorang yang hanya tamatan Aliyah koq bisa mengajar di sekolah negeri?.
Dukungan yang sangat terbuka serta kerjasama yang baik dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan rekan-rekan pengajar yang selalu mengedepankan rasa solidaritas dan soliditas yang tinggi tanpa melihat dan membedakan antara Guru PNS dengan Guru honorer. Karena tujuan yang ingin dicapai adalah bagaimana bisa merealisasikan visi dan misi sekolah dengan cara memberikan pelayanan yang maksimal dan optimal kepada peserta didik, sehingga dapat membawa kemajuan serta meningkatkan kualitas SMPN 2 Sintang sesuai dengan bidang masing-masing Guru.
Sebagai seorang Guru yang bertugas di kota dan sekolah besar seperti SMP Negeri 2 Sintang, tentunya menuntut penulis untuk terus berpikir dan optimis dengan cara meningkatkan kompetensi sebagai Guru. Seperti kita ketahui bahwa tugas seorang Guru apalagi dengan berpredikat Guru pendidikan agama Islam itu tidaklah mudah, selain harus memiliki ilmu pengetahuan agama yang tinggi juga mesti memiliki kepribadian mulia. Penulis juga berkomitmen untuk menjadi pendobrak inovasi melalui berbagai media pembelajaran yang nantinya akan diterapkan kepada para peserta didik, tentunya pembelajaran PAI yang fleksibel, humanis tidak terkesan rigid dan monoton.  
Oleh karena itu penulis terus berupaya untuk menjadi Guru PAI SMP yang bisa dijadikan qudwah (teladan) dan uswah (contoh) bagi Guru dan peserta didik dalam menciptakan budaya “terdepan menjadi yang terbaik”, hingga akhirnya di tahun 2005 penulis memutuskan untuk melanjutkan kuliah S1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif (STAIMA) Sintang jurusan pendidikan agama Islam (PAI). untuk terus berupaya menambah wawasan tentang ilmu pendidikan penulis sangat aktif mengikuti forum-forum ilmiah baik sebagai peserta maupun sebagai nara sumber melalui MGMP PAI SMP, Diklat, Seminar, Workshop dan dan lain-lain skala regional, nasional dan skala lokal. Selain mengajar di sekolah, penulis juga aktif mengajar di Taman Pendidikan al-Qur’an, mengajar di Madrasah Diniyah, membina Majlis Taklim, Membina Muallaf dan yang paling penting adalah menjadi pembina kegiatan ekstra di SMPN 2 Sintang dan di SMKN 1 Sintang sebagai pembina ROHIS.
Tahun 2007 ketika penulis kuliah semester V ternyata Allah swt berkehendak penulis diangkat menjadi PNS dengan golongan IIa dan tetap ditugaskan di SMPN 2 Sintang, dengan demikian tugas sebagai Guru apalagi Guru PAI itu tidaklah mudah, selain harus memiliki ilmu pengetahuan agama Islam baik juga mesti memiliki kemampuan yang handal dibidang profesi pendidik lainnya. Pada tahun 2010 penulis diwisuda, selanjutnya langsung mengikuti ujian penyesuaian ijazah dan lulus sehingga pangkat golongan PNS berubah IIIa.
Tabel
Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah
NO
JENIS KEGIATAN
PERAN
TINGKAT
1
Pertemuan dan Pelatihan Da’i Muda 2005
Peserta
ASEAN
2
Seminar Nasional Pendidikan 2010

Ketua Panitia
Nasional
3
Seminar Nasional Pendidikan 2010
Peserta
Nasional
4
Seleksi Pertukaran Guru Pendidikan Agama Islam Tingkat Nasional 2011
Peserta
Nasional
5
Seminar Guru 2011
Peserta
Provinsi
6
Seminar Gerakan Nasional Percepatan Pemberantasan Buta Aksara 2008
Peserta
Provinsi

7
Seminar Pendidikan dengan Tema”Meningkatkan Minat Peserta didik Terhadap Pembelajaran IPA/Sains Berdasarkan KTSP” 2008
Peserta
Provinsi

8
Seminar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan  dengan Tema: “Profesionalisme Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan” 2009
Ketua Panitia
Kabupaten
9
Seminar Pendidikan “Paradigma Baru Pendidikan” 2011
Peserta
Kabupaten
10
Seminar Pendidikan Keluarga Sakinah 2005
Peserta
Kabupaten
11
Seminar Pendidikan
“Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan dan Kesejahteraan Guru” 2006
Peserta
Kabupaten
12
Seminar Sehari “Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Indonesia SMP,SMA dan SMK Untuk Pelaksanaan KTSP” 2007
Peserta
Kabupaten
13
Seminar Pendidikan “Pertegas Visi Pendidikan Sebagai Upaya Perwujudan Kemandirian Bangsa” 2009
Peserta
Kabupaten



14
Pemutaran Film Laskar Pelangi dan Seminar Pendidikan “Memunculkan Generasi Laskar Pelangi Di Kabupaten Sintang” 2009
Peserta
Kabupaten



15
Sosialisasi Labelisasi Produk Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2009
Peserta
Kabupaten
16
Seminar Ramadhan
Peserta
Kabupaten
17
Seminar Pendidikan “Peran Orang Tua dan Lembaga Pendidikan Dalam Menciptakan Kecerdasan Anak di Era Globalisasi Media” 2010
Peserta
Kabupaten
18
Madrasah Ramadhan 2010
Pemateri
Kabupaten
19
Komunikasi Ramadhan (KORMA) 2010
Nara sumber
Kabupaten
20
Kuliah Subuh Ramadhan 2010
Nara sumber

Kabupaten
21
Diskusi Problematika Guru Pendidikan Agama Islam Se Kabupaten Sintang 2010
Pemateri
Kabupaten
22
Seminar Pendidikan Multikultural 2010
Nara sumber
Kabupaten


23
Rapat Penyusunan Data Pendidikan Agama dan Keagamaan di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kab.Sintang 2011
Pemateri
Kabupaten
24
Workshop Guru Pendidikan Agama Islam SD, SMP, SMA dan SMK se Kabupaten Sintang 2011
Pemateri
Kabupaten
25
Mengikuti Sosialisasi Verifikasi KTSP Dinas Pendidikan 2011
Peserta
Kabupaten
26
Sarasehan Nasyiatul ‘Aisyiyah Kabupaten Sintang “Pengenalan Velentine dan Reproduksi Bagi Remaja Islam” 2012
Nara sumber
Kabupaten
27
Workshop Peningkatan Kinerja dan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Berbasis ICT se Kabupaten Sintang 2012
Pemateri
Kabupaten
28
Workshop Peningkatan Kinerja dan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Berbasis ICT se Kabupaten Sintang 2012
Peserta
Kabupaten
29
Seminar Nasional Pengaruh Dinamika Politik 2014 Terhadap Ekonomi Indonesia 2013
Peserta
Nasional
30
In The First Asean Postgraduate Research Conference “Improving Human Life” 2014
Peserta
ASEAN







BAB II
PRESTASI YANG LAYAK MENJADIKAN SAYA SEBAGAI GURU SMP BERPRESTASI

Beberapa prestasi yang telah diperoleh selama menjadi Guru adalah sebagai berikut:
A.    Prestasi diraih dalam lomba yang diikuti sebagai Guru (prestasi akademik)
Pada tahun 2011 mengikuti seleksi Lomba Kreasi Model Pembelajaran PAI SMP Berbasis ICT Tk. Kab. Sintang mendapatkan juara I. Kemudian mewakili Kab. Sintang di Tk. Provinsi Kalbar mendapatkan juara I. selanjutnya menjadi Finalis Tk. Nasional di Jakarta pada ajang lomba yang sama. Tahun 2012 mengikuti lomba Guru PAI SMP Berprestasi Tk. Kab. Sintang mendapatkan juara I, kemudian Tk. Prov Kalbar kembali berhasil meraih juara I dan Finalis Tk. Nasional di Yogyakarta. Semua kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Sedangkan ajang lomba yang pernah penulis ikuti dengan penyelenggara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sintang baru hanya dua kali mengikuti yaitu tahun 2012 mendapatkan juara II dan pada tahun 2015 mendapatkan juara I.  
Pada tahun 2012 juga penulis melanjutkan pendidikan S2 bagi Guru PAI se-Indonesia untuk calon Pengawas PAI di Univ. Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui beapeserta didik Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Republik Indonesia dan sekaligus ditunjuk sebagai Koordinator Mahapeserta didik. Hingga akhirnya mampu mengantarkan penulis dan 22 orang mahapeserta didik lainnya melakukan study tour ke Singapura, Malaysia dan Thailand dengan mengunjungi beberapa sekolah ternama.





Tabel Prestasi Akademik

NO
NAMA LOMBA/KEJUARAAN
WKT
 TINGKAT
 PENYELENGGARA
1
Lomba Model Pembelajaran PAI SMP Berbasis ICT        
Tahun 2011
Juara I
2011
Kabupaten
Kementerian Agama Kantor Kab. Sintang
2
Lomba Model Pembelajaran PAI SMP Berbasis ICT        
Tahun 2011
Juara I
2011
Provinsi
Kementerian Agama Kanwil Prov.Kal-Bar


2
Lomba Model Pembelajaran PAI SMP Berbasis ICT        
Tahun 2011
Finalis
2011
Nasional
Ditjen PAIS Kemenag RI
3
Lomba Guru Berprestasi
Tahun 2012
Juara II
2012
Kabupaten
Dinas Pendidikan
4
Lomba Guru PAI SMP Berprestasi Tahun 2012
Juara I
2012
Kabupaten
Kementerian Agama Kantor Kab. Sintang
5
Lomba Guru PAI SMP Berprestasi Tahun 2012
Juara I
2012
Provinsi
Kementerian Agama Kanwil Prov.Kal-Bar
6
Lomba Guru PAI SMP Berprestasi  Tahun 2012
Finalis
2012
Nasional
Ditjen PAIS Kemenag RI
7
Peserta Beapeserta didik S2 Bagi Guru PAI SMP/SMA/SMK
2012
UMY
Ditjen PAIS Kemenag RI
8
Lomba Guru Berprestasi
Tahun 2015
Juara I
2015
Kabupaten
Dinas Pendidikan
Tabel
Membimbing Teman Sejawat

NO
MATA PELAJARAN
PENATAR/
TUTOR/FASILITATOR

TEMPAT
1
PAI Tahun 2007
Pemateri
SMPN 2 Sintang
2
PAI Tahun 2010
Pemateri
Aula Kantor Kementerian Agama Kab.Sintang
3
PAI Tahun 2011
Pemateri
Aula Kantor Kementerian Agama Kab.Sintang
4
PAI Tahun 2012
Pemateri
Gedung Serbaguna SMPN 2 Sintang
B.     Pengalaman yang telah diperoleh selama menjadi Guru  sampai sekarang yang telah berjalan selama 11 tahun 5 bulan. Berbagai pengalaman yang telah diperoleh penulis akan terdeskripsikan melalui tabel di bawah ini:
1)      Menjadi Wali Kelas
2)      Pembuat soal UAS PAI dan korektor
3)      Pengawas ujian nasional
4)      Pembina Imtaq yang diselenggarakan setiap hari Jum’at Jam. 06.30 WIB dalam satu tahun pelajaran.
5)      Pembaca doa pada acara perpisahan peserta didik kelas IX.
6)      Anggota Seksi Perlengkapan Acara Perpisahan Peserta didik Kelas IX.
7)      Wakil Ketua Panitia Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
8)      Pembaca Do’a Acara Peringatan Hari Kartini.
9)      Ketua Panitia Dzikir dan Do’a Bersama Persiapan Ujian Nasional (UN).
10)  Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW dan Dewan Juri Lomba Pidato.
11)  Ketua Pelaksana dan Pemateri Pesantren Kilat Ramadhan 1431 H / 2010.
12)  Pembuat Soal PAI Kelas VIII Ulangan Umum Semester Genap.
13)  Pengawas Ulangan Umum Semester Genap.
14)  Pembuat PAI Soal, Pengawas, dan Korektor Ulangan Umum Kelas IX Semester Genap dan MID Semester Genap Kelas VII.
15)  Panitia dan Pengawas Ulangan Umum Semester Genap Kelas IX dan Mid Semester Genap Kelas VII dan VIII.
16)  Sekretaris Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW dan Dewan Juri Lomba Pidato.
17)  Ketua Panitia Ulum semester gasal Tapel 2014/2015.
Dari sedikit uraian prestasi yang telah diraih oleh penulis dan ditambah dengan pengalaman selama menjadi Guru di atas kiranya sudah bisa dipahami bagaimana penulis walaupun masih terkategorikan sebagai Guru junior namun sudah bisa memberikan konstribusi bagi kemajuan SMPN 2 Sintang. Melihat realitas prestasi dan pengalaman tersebut dan dukungan dari kepala sekolah, Guru, peserta didik dan seluruh stakeholder SMPN 2 Sintang, hingga menjadi sebuah keniscayaan bagi penulis untuk berani tampil dalam ajang lomba Guru SMP berprestasi tahun 2015. Dengan keikutsertaan penulis pada seleksi Guru berprestasi ini, penulis memiliki keyakinan akan bisa memperoleh pengalaman yang baik lagi sebagai bentuk aktualisasi diri dalam pengembangan pendidikan yang nantinya layak dipersembahkan kepada seluruh peserta didik terutama yang ada di sekolah tempat penulis bertugas.
C.   Karya pengembangan profesi (KTI, Jurnal, buku, artikel dan makalah)
1)   Meningkatkan Minat Belajar Peserta didik Kelas IX SMPN 2 Sintang Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Tentang Iman Kepada Qadha dan Qadar Melalui Model Pembelajaran Three In One Berbasis ICT. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan hasil syarat dalam lomba kreasi model pembelajaran PAI SMP Tk. Nasional tahun 2011. KTI ini juga merupakan hasil dari penulis menciptakan model pembelajaran baru dengan nama Three In One. Model ini kolaborasi dari 3 jenis model pembelajaran yaitu Video Session, Poster Session dan Think Pair and Share.
2)   Etika Pergaulan Remaja Dalam Pandangan Islam dan Hukum Pacaran Menurut Islam. Makalah ini disajikan penulis sebagai nara sumber pada saat acara Sarasehan Nasyiatul ‘Aisyiyah Kabupaten Sintang dengan tema “Pengenalan Valentine dan Reproduksi Bagi Remaja Islam”. kegiatan dilaksanakan di Balai Praja Kantor Bupati.
3)   Karya Tulis Ilmiah dengan judul Tantangan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 2 Sintang, merupakan KTI yang telah dipresentasikan dan diujikan saat penulis mengikuti lomba Guru PAI SMP berprestasi Tk. Nasional di Yogyakarta.
4)   Karya Tulis Ilmiah dengan judul Desain Program Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Sintang Kabupaten Sintang, telah diuji oleh juri lomba Guru SMP berprestasi Tk. Kab. Sintang tahun 2015.
5)   Hasil penelitian yang diterbitkan oleh Vox Education Lembaga Penelitian dan Pengembangan STKIP Persada Khatulistiwa Sintang yang penulis beri judul Wawasan Multikultural Dalam Supervisi Akademik Pendidikan Agama Islam Aspek Fiqih di SMP Negeri Kabupaten Sintang.



Tabel
Karya pengembangan profesi (KTI, Jurnal, buku, artikel dan makalah)

NO
JUDUL
JENIS *)
PENERBIT/ PERCETAKAN
TAHUN TERBIT
1
Meningkatkan Minat Belajar Peserta didik Kelas IX SMPN 2 Sintang Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Tentang Iman Kepada Qadha dan Qadar Melalui Model Pembelajaran Three In One Berbasis ICT
KTI
SINAMAR
2011
2
Etika Pergaulan Remaja Dalam Pandangan Islam dan Hukum Pacaran Menurut Islam
MAKALAH

2012
3
Pendidikan Multikultural
MAKALAH


4
“Tantangan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 2 Sintang”
KTI
PANORAMA
2012
5
Desain Program Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Sintang
Kabupaten Sintang
KTI
Panorama
2015
6
Wawasan Multikultural Dalam Supervisi Akademik Pendidikan Agama Islam Aspek Fiqih di
SMP Negeri Kabupaten Sintang
JURNAL
VOX EDUCATION Lembaga Penelitian dan Pengembangan STKIP Persada Khatulistiwa Sintang
2014

D.    Prestasi membimbing peserta didik
1)      Membimbing peserta didik dalam ajang Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) Ke-VIII Tk. Kab. Sintang di Sintang cabang lomba pidato agama kategori SMP dan mendapatkan Juara II Putra dan Putri serta Juara I pidato bahasa Arab Putri tahun 2011.
2)      Membimbing peserta didik dalam ajang Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) Ke-VIII Tk. Provinsi Kalbar di Sambas cabang lomba pidato agama berbahasa Indonesia kategori SMP dan mendapatkan Juara II Putra dan Putri tahun 2011.
3)      Membimbing peserta didik dalam ajang Lomba Pekan Seni Pendidikan Agama Islam (PENTAS PAI) Tk. Kab. Sintang di Sintang cabang lomba pidato agama kategori SMP dan mendapatkan Juara II Putra dan Putri tahun 2011.
Tabel
Membimbing Peserta didik Mendapat Juara

NO
NAMA KEJUARAAN
TINGKAT
TEMPAT DAN WAKTU
1
Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) Ke-VIII
Juara II (Putra)
Provinsi

Sambas,
2011
2
Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) Ke-VIII
Juara II (Putri)


Provinsi

Sambas,
2011
3
Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI)
Juara I (Putra)
Pidato Agama
Kabupaten 

Sintang,
22 s/d 23 April 2011
4
Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI)
Juara I (Putri)
Pidato Agama
Kabupaten 

Sintang,
22 s/d 23 April 2011
5
Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI)
Juara I (Putri)
Pidato Bahasa Arab
Kabupaten 

Sintang,
22 s/d 23 April 2011
6
PENTAS PAI SD,SMP, SMA/SMK
Juara I (Putri)
Pidato Agama
Kabupaten 

Sintang,
03 s/d 04 Juni 2011

Tabel
Membimbing Peserta didik Tidak Mendapat Juara

NO
NAMA KEJUARAAN
TINGKAT
TEMPAT DAN WAKTU
1
Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI)
 (Putri)
Pidato Bahasa Arab
Provinsi 

Pontianak
2008
2
Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI)
 (Putri)
Pidato Bahasa Arab
Provinsi 

Sambas
2011
3
PENTAS PAI SD, SMP, SMA / SMK
Provinsi
Pontianak
2011

4
Pembina dan Pendamping Peserta didik Pada Acara Lomba Pawai Ta’ruf Tingkat
Kabupaten Sintang
Kabupaten
Sintang
2007
5
Pembina dan Pendamping Peserta didik Pada Kegiatan Perkampungan Pemuda Remaja Muslim (PPRM) Tingkat Kabupaten Sintang
Kabupaten
Sintang
2009

BAB III
PRESTASI DALAM BERKELUARGA DAN BERMASYARAKAT

A.  Prestasi Dalam Berkeluarga
Keluarga merupaka pilar pertama dan utama dalam membangun ketahanan suatu bangsa dan Negara. Apabila keluarga baik dan berkualitas maka akan melahirkan masyarakat baik dan berkualitas juga. Masyarakat yang baik dan berkualitas akan memberikan efek positif bagi kemajuan bangsa dan Negara. Keluarga merupakan pangkal lahirnya karakter, dan etika yang berlandaskan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat atau tempat tinggal kita.
Penulis memiliki keluarga kecil yang terdiri dari seorang istri dan dua orang anak (putri-putra). Istri bernama Sarimah,S.Pd.I, PNS di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Sintang. Ia juga seorang aktivis wanita yang aktif sebagai sekretaris Majelis Taklim Al-Kautsar dan Anggota Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sintang. Selain itu ia juga seorang qariah yang sering mewakili Kabupaten Sintang dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Provinsi. Sedangkan anak pertama putri yang diberi nama Annisa Yasfi Az-Zahrah, saat ini duduk di kelas V SDIT Buah Hati Sintang, Alhamdulillah saat ini sudah hafal juz 30 (juz amma) dan pernah menjadi juara II MTQ Tk. Kab. Sintang cabang Tilawatil Qur’an anak-anak. Sedangkan anak yang kedua putra diberi nama Akhyar Ahsanul Muhammadiyah, usia 1 tahun 1 bulan.
Oleh karena itu bagi penulis keluarga adalah pondasi, simbol dan bahkan merupakan nadi kehidupan, oleh karena itu menjadi skala prioritas untuk menciptakan keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Warahmah (SAMARA), keluarga yang selalu berkomitmen untuk menjadikan rumah tangga surga yang ada  di dunia. Kemudian penulis bersama istri juga berupaya menjaga budaya membaca dan menulis dalam sehari minimal satu halaman tetap terlestarikan dengan baik. Selain membudayakan membaca dan menulis buku serta membaca al-Qur’an sehabis salat wajib. Di keluarga penulis juga terus berupaya agar budaya silaturrahim antar tetangga, sahabat dan keluarga tetap berjalan. Kebiasaan demi kebiasaan yang telah terpatri pada jiwa dan raga anak-anak karena terbiasa akan melahirkan anak- anak masa depan yang berakhlakul karima yang paripurna. Totalitas iman dan taqwalah yang akan menjadi obor penerang keluarga dalam mengarungi samudera kehidupan ini.
B.  Prestasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Sebagai Guru pendidikan agama Islam penulis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan pun menjadi bagian terpenting. Setiap jum’at mengisi khutbah dan mengisi pengajian di Majelis Taklim sesuai jadwal, terlibat aktif dalam arisan RT, menjadi petugas fardhu kifayah, dan selalu dimintai bantuan untuk melamar dan menerima lamaran jika ada yang mau menikah. Silaturahim menjadi modal membangun komunikasi dengan tetangga dan warga masyarakat sekitar, karena merekalah sumber inspirasi pembangunan pendidikan.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya untuk mewujudkan kepedulian sosial, penulis dan beberapa teman mendirikan Yayasan Anak Negeri Indonesia (YANI), dalam yayasan tersebut penulis diberikan kepercayaan sebagai Sekretaris Umum. Selain itu penulis juga aktif sebagai penGurus masjid, penGurus Muhammadiyah, ketua Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII), penGurus Majelis Ulama Indonesia, penGurus Majelis Adat Budaya Melayu Kab. Sintang. Menjadi pendiri dan Pembina PAUD Cahaya Sintang, Madrasah Diniyah Al-Mukminun dan PKBM Berdikari.
Keseluruhan aktivitas sosial tersebut terjalin karena silaturahim yang baik dan adanya usaha untuk membangunan komunikasi inter dan antarpesonal dalam membangun kehidupan yang lebih baik, bukanlah prestasi dan prestise tujuan utamanya tetapi kebersamaan. Saya yakin se yakin-yakin hanya kebersamaanlah yang akan membangun bangsa ini menjadi lebih baik, melakukan revolusi mental dan menciptakan generasi emas 2045 melalui pendidikan khususnya pendidikan agama Islam.



Tabel
Pengalaman Organiasi
NO
NAMA ORGANISASI
JABATAN
1
Panitia Pelaksana Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kal-Bar 2005
Anggota Seksi Persidangan
2
Panitia Pelaksana Pelatihan Kader-Kader Hisab Muhammadiyah Provinsi
Kal-Bar 2007
Anggota
Seksi Acara
3
Panitia Penyelenggara Festival Seni Budaya Melayu VII Kalimantan Barat di
Kabupaten Sintang 2011
Sekretaris IV
4
Pestival Anak Shaleh Indonesia (FASI) VII Tk. Provinsi Kalbar 2008
Official dan Pelatih Pidato B.Arab
5
Panitia Pelaksana KEMNAS dan PENTAS PAI Kontingen Kab.Sintang 2011
Koor.PENTAS PAI dan Pidato SMP
7
Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) 2007
Anggota Hakim Tajwid
10
Depag Kab.Sintang 2009
Petugas Utama Bimbingan Rohani di LP kelas II sintang
11
Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) 2008-sekarang
Anggota
12
Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) periode 2011-2016
Ketua
13
Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP-PAI) SMP periode 2011-2014
Ketua
14


Badan Komunikasi Pemuda-Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI)
Wakil Direktur
LPPTKA
16
Badan Komunikasi Pemuda-Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) periode 2010-2013
Sekretaris Daerah
Lembaga Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia (LPPSDM)
17
Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah periode 2006-2010
Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga, Hukum, HAM, Advokasi Publik, KOKAM dan SAR
18
Pengurus Daerah Muhammadiyah periode 2010-2015
Sekretaris
Majlis Pendidikan Kader
20
Panitia Seleksi Pekan Ketrampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (PENTAS PAI) 2011
Ketua
21
Panitia MUSYDA Pemuda Muhammadiyah 2008
Ketua Pelaksana (OC)
24
Panitia MUSYDA Muhammadiyah 2011
Anggota Seksi Acara
25
Panitia MUSYDA Pemuda Muhammadiyah 2011
Steering Comite
27
Pembentukan Dewan Juri dan Hakim Seleksi Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) LPPTKA-BKPRMI 2008
Juri
Cerdas Cermat
30
SK Kepala Depag Kanwil Prov.Kal-Bar tentang Pengangkatan Penyuluh Agama Islam Tingkat Madya dan Muda 2007
Penyuluh Madya
38
Panitia Qurban dan Festival Takbir Idul Adha Tingkat SMA/SMK/SMK 2008
Juri
39
Panitia Pelatihan Da’i Muda  se-Kab.Sintang 2006
Wakil Ketua Steering Comite
40
PenGurus Daerah Badan Kontak Majlis Ta’lim (BKMT) Kab.Sintang 2007
Penceramah Pengajian Rutin
41
PenGurus Daerah Dewan Masjid Kab.Sintang 2011
Penceramah Meraih Barokah Shubuh
42
PenGurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kab.Sintang 2011
Penceramah Gema Madani
43
PenGurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kab.Sintang 2011
Imam Shalat Gerakan bersama Maghrib dan  Isya
46
PenGurus Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi) Kab.Sintang 2011
Penceramah Komunikasi Ramdhan di RRI
47
Panitia Pelaksana Qurban dan Festival Takbir SMKN 1 Sintang 2008
Juri Bidang Suara /Irama/Lagu
48
PenGurus TKA-TPA-TQA Al-Kautsar Sintang periode 2011-2014
Kepala
49
Panitia Pelatihan Orientasi Guru TPA / TPQ Kec.Sintang 2005
Wakil Ketua
50
PenGurus Badan Amil Zakat periode 2006-2009
Urusan Penyuluhan
51
Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)
Dewan Hakim (Panitera)
52
Panitia Pelaksana Wisuda dan Khataman Terpadu Santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) 2007
Ketua
54
PenGurus Masjid Al-Ishlah Sintang periode 2008-2010
Koordinator
Seksi Remaja Masjid
55
PenGurus Masjid Al-Kautsar Sintang peiode 2009-2012
Koordinator
Seksi Ibadah
56
PenGurus Majlis Ta’lim An-Nadzirin Sintang periode 2009-2012
Dewan Da’i



BAB IV
HARAPAN DAN RENCANA KEGIATAN MASA DATANG SERTA PENUTUP

A.  Harapan
Revolusi mental bukan hanya jargon kampanye namun yang diharapkan adalah  adanya will (kemauan) seluruh elemen masyarakat bangsa Indonesia. Kemauan melakukan perubahan diri, keluarga, lingkungan dan bangsa ini haruslah memiliki komitmen yang kuat. Revolusi mental dapat dilaksanakan melalui pendidikan. karena pendidikan merupakan gerbang utama bagi manusia untuk menuju kesuksesan hidup. Namun yang menjadi problem adalah sudah siapkah para praktisi pendidikan untuk melakukan revolusi mental. Sudah tersedia kah fasilitas pendidikan yang merata dan baik sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan mulai dari penyiapan sarana prasarana/fasilitas maupun peraturan pendukungnya termasuk kurikulum yang telah mengalami perubahan  dari kurikulum KTSP 2006  berubah menjadi kurikulum 2013, namun perubahan kurikulum tersebut tidaklah berlangsung lama, hingga saat ini kurikulum KTSP 2006 kembali diberlakukan. Kurikulum 2013 yang idealnya ini diharapkan menjadi harapan baru untuk perbaikan mutu pendidikan kita khususnya pendidikan Agama Islam. Hal ini harus penulis dan kita semua dukung melalui semangat, dan kerja keras untuk selalu mempersiapkan diri menjadi Guru yang amanah dan Guru yang profesional.
Mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik, selalu melakukan analisis, refleksi dan evaulasi diri serta melakukan proses pendidikan dan pembelajaran bersama peserta didik dengan mengikuti trend zaman atau perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) yang berkembang dengan pesat. Sebagaimana ungkapan kata-kata hikmah “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zaman mereka, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”. Kegiatan yang dijalankan dengan profesional akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Pembelajaran yang dilaksanakan dengan profesional dapat dipastikan akan menghasilkan peserta didik yang kualitasnya lebih baik. Bagi para Guru yang menjalankan tugas dengan baik akan lebih puas menerima hasilnya dan pantas memperoleh hadiah dari profesionalnya.
Sebagai seorang Guru pendidikan agama Islam yang baik dan professional selalu berupaya merespon terhadap isu-isu yang terjadi di tengah-tengah masyarakat khsusnya isu masalah kehidupaan umat beragama, baik paham keagamaan dan sikap keberagamaan. Melihat realitas dari fenomena yang terjadi saat ini bagaimana paham radikalisme kelompok keagamaan dari suatu agama haruslah menjadi perhatian bagi Guru khususnya penulis sehingga mampu membendung dan mencegah paham-paham radikalisme tersebut masuk ke sekolah.
Oleh karena itu diharapkan seorang Guru khususnya penulis untuk mau melakukan revolusi mental dengan cara terus menerus belajar dan mengkaji ilmu agama dari berbagai literatur dengan tidak mengabaikan ilmu lainnya. Melalui hal tersebut maka akan bisa merubah paradigma Guru dan peserta didik dalam hal melakukan proses pembelajaran. Selain itu juga seorang Guru khususnya penulis dalam menjalankan misi sucinya sebagai seorang pendidik, pembimbing, dan pengajar yang baik adalah lebih utama dibandingkan memperoleh predikat juara namun mengabaikan persiapan kelengkapan (administrasi) kegiatan mengajar yang lebih baik. Menyusun rencana kelengkapan kegiatan pembelajaran yang baik sangat mutlak untuk dilakukan oleh seorang Guru khususnya penulis.  Karena hanya dengan langkah tersebut Guru khususnya penulis bisa berperan dalam membangun masa depan pendidikan yang lebih baik endingnya dapat meningkatkan mutu pendidikan secara umum serta dapat meningkatkan mutu pendidikan agama Islam secara khusus.
B.  Rencana Kegiatan Masa Depan
Untuk merealisasikan harapan pemerintah dalam melakukan revolusi mental dibidang pendidikan dan menjadikan peserta didik generasi emas 2045, maka yang harus dilakukan oleh seorang Guru berprestasi adalah :
1)   Memberikan penjelasan akan arti dan makna revolusi mental secara substansi maupun secara praksis dengan penjelasan yang komprehensif.
2)   Memberikan pemahaman kepada Guru, peserta didik, orang tua dan stakeholder bahwa revolusi mental sudah merupakan keniscayaan dalam dunia pendidikan.
3)   Membantu pemerintah dibidang pendidikan dengan membuka lembaga-lembaga pendidikan secara mandiri maupun secara kolektif dalam bentuk yayasan.
4)   Memfasilitasi Guru dan peserta didik untuk mendapatkan akses keilmuan kontemporer dengan mengaktifkan forum-forum kajian ilmiah.
5)   Menjadikan sekolah menjadi rumah kedua bagi Guru dan peserta didik.
6)   Menghadirkan pendidikan yang humanis dengan menjunjung nilai-nilai keragaman di lingkungan pendidikan.
7)   Mengusahakan secara maksimal agar penulis bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang S3.
C.  Penutup
Tugas pendidikan adalah mengupayakan agar anak bisa mengenal potensi dirinya, sedangkan pendidikan berperan memberikan fasilitas agar mereka dapat mengembangkan potensinya, baik bidang akademik maupun potensi non-akademik, seperti seni dan olah raga.  Pendidikan agama Islam (PAI)  merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan kepada peserta didik. Melalui pendidikan agama Islam dharapkan untuk mampu melakukan revolusi mental peserta didik. Pendidikan akan bermutu dan berhasil apabila Gurunya telah berhasil dalam membangun pendidikan yang lebih baik. Tumpuan dan harapan bangsa ini ada di tangan para Guru.
Guru yang bekerja secara profesional akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan unggul dengan memiliki karakter bangsa Indonesia yang didasari nilai-nilai religius. Apalagi penulis sebagai Guru pendidikan agama Islam SMP yang merupakan gerbang utama bagi peserta didik untuk mengenal agama lebih mendalam dan komprehensif serta menjadikan Islam sebagai way of life.  Selain itu juga sebagai Guru PAI juga harus konsisten memberikan motivasi berupa nasehat kepada para peserta didik agar selalu berdoa dan berkarya secara maksimal dan optimal sehingga mereka bisa menuju dan meraih cita-cita yang diharapan yaitu dengan mendapatkan kemudahan akses pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Guru memiliki otonomi untuk melakukan inovasi pengembangan metode, strategi, dan materi pelajaran dari kurikulum yang ada dengan tujuan bagaimana mutu pelajaran tersebut dapat meningkat, tanpa terkecuali Guru pendidikan agama Islam. Dalam  meningkatkan mutu seorang Guru pendidikan agama Islam dituntut untuk terus melakukan kreasi/ inovasi dalam merancang pembelajaran.
Dengan demikian saya optimis segala bentuk karya yang kita usahakan sebagai pendidik akan “tiba” pada tujuan menuju paradigma baru dengan menghadirkan “pendidikan yang humanis dan kontemporer” menuju “Indonesia yang berkemajuan” dan “berislam yang toleran” dengan menjunjung nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Endingnya akan mampu bersaing dengan bangsa dan negara manapun sehingga akan memberikan kebanggaan kepada founding father bangsa ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan lewat makalah ini, semoga bisa menjadikan saya sebagai Guru yang amanah, bersahaja, mandiri, rendah hati, toleran, humanis, professional, berprestasi dan konsisten dalam iman, ilmu dan amal demi terlaksananya revolusi mental, terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan mengantarkan peserta didik menjadi generasi emas 2045.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar